Ilmatul Mukarramach >>> Assalamualaikum wr wb
mo tx misal kita dalam masalah beribadah seperti niat puasa sebulan full atau wudhu' atau tayammum dll .Boleh kah berpindah madzhab untuk sementara saja ?
JAWABAN
Kakek Jhosy >>> Wa'alaikum salam wr wb
Referensi
Tanwirul Qulub hal. 396
وَيَتَخَيَّرُ الشَّخْصُ اِبْتِدَاءً فِى تَقْلِيْدِ اَيِّ مَذْهَبٍ مِنَ الْمَذَاهِبِ اْلأَرْبَعَةِ ثُمَّ بَعْدَ تَقْلِيْدِهِ لأَيِّ مَذْهَبٍ يَجُوْزُ لَهُ اْلِإْنتِقَالُ مِنْهُ اِلَى مَذْهَبٍ اَخَرَ سَوَاءٌ اِنْتَقَلَ دَوَامًا اَوْفِى بَعْضِ اْلأَحْكَامِ وَلَوْلِغَيْرِ حَاجَةٍ عَلَى الْمُعْتَمَدِ
Seseorang boleh memilih ikut pada salah satu mazhab dari mazhab yang empat, setelah itu ia boleh berpindah kepada mazhab lain, baik untuk selamanya atau pada sebagian hukum saja sekalipun tanpa hajat menurut pendapat yang muktamad.
Referensi
Fawaidul makiyyah pada hal. 60
وَاعْلَمْ اَنَّ الأَصَحّ مِنْ كَلاَمِ الْمُتَأَخِّرِينَ كَالشَّيخِ اِبنِ حَجَرٍ وَغَيْرِهِ اَنَّهُ يَجُوْزُ الإِنْتِقَالُ مِنْ مَذْهَبٍ اِلَى مَذْهَبٍمِنَ الْمَذَاهِبِ الْمُدَوَّنَةِ وَلَو بِمُجَرَّدِ التَّشَهِّى سَوَاءٌ اِنْتَقَلَ دَوَامًا اَوْفِى بَعْضِ الحَادِثَةِ
Ketahuilah ! Bahwasannya pendapat yang ashoh dari perkataan ulama mutaakhirin seperti Syekh Ibnu Hajar dan lainnya bahwa” diperbolehkan berpindah-pindah mazhab dari mazhab yang empat sekalipun hanya karena keinginan saja,baik pindahnya selamanya atau pada masalah yang terjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar