Selasa, 11 Juni 2013

AQIQAH BUAT SANG JANIN

Oleh : Brojol Gemblung
AQIQAH BUAT SANG JANIN

Referensi 
ﺍﻟﻤﻮﺳﻮﻋﺔ ﺍﻟﺸﺎﻣﻠﺔ - ﻓﺘﺎﻭﻯ ﺍﺑﻦ ﺣﺠﺮ ﺍﻟﻬﻴﺜﻤﻰ 6/199 / ﺭﻗﻢ ﺍﻟﺠﺰﺀ4 : ﺭﻗﻢ ﺍﻟﺼﻔﺤﺔ256

ﻭﺳﺌﻞ ـ ﺭﺿﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻋﻨﻪ ـ ﻫﻞ ﺗﺴﺘﺤﺐ ﺍﻟﻌﻘﻴﻘﺔ ﻋﻦ ﺍﻟﺴﻘﻂ ﻣﻄﻠﻘﺎً ﺃﻭ ﻳﻔﺮﻕ ﺑﻴﻦ ﻣﻦ ﻇﻬﺮﺕ ﻓﻴﻪ ﺃﻣﺎﺭﺓ ﺍﻟﺘﺨﻠﻖ ﻣﻦ ﺗﺨﻄﻴﻂ ﻭﻏﻴﺮﻩ؟
ﻓﺄﺟﺎﺏ ﻧﻔﻊ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﺒﺎﺭﻙ ﻭﺗﻌﺎﻟﻰ ﺑﻌﻠﻮﻣﻪ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ: ﺑﺄﻥ ﺍﻟﻌﻘﻴﻘﺔ ﺇﻧﻤﺎ ﺗﺴﻦ ﻋﻦ ﺳﻘﻂ ﻧﻔﺨﺖ ﻓﻴﻪ ﺍﻟﺮﻭﺡ ﻛﻤﺎ ﺟﺮﻳﺖ ﻋﻠﻴﻪ ﻓﻲ ﺷﺮﺣﻲ ﺍﻹﺭﺷﺎﺩ ﻭﺍﻟﻌﺒﺎﺏ ﺗﺒﻌﺎً ﻟﻠﺰﺭﻛﺸﻲ ، ﻭﺃﻣﺎ ﻣﺎ ﻟﻢ ﺗﻨﻔﺦ ﻓﻴﻪ ﺍﻟﺮﻭﺡ ﻓﻬﻮ ﺟﻤﺎﺩ ﻻ ﻳﺒﻌﺚ ﻭﻻ ﻳﻨﺘﻔﻊ ﺑﻪ ﻓﻲ ﺍﻵﺧﺮﺓ ﻓﻼ ﺗﺴﻦ ﻟﻪ ﻋﻘﻴﻘﺔ ﺑﺨﻼﻑ ﻣﺎ ﻧﻔﺨﺖ ﻓﻴﻪ ﻓﺈﻧﻪ ﺣﻲ ﻳﺒﻌﺚ ﻓﻲ ﺍﻵﺧﺮﺓ ﻭﻳﻨﺘﻔﻊ ﺑﺸﻔﺎﻋﺘﻪ، ﻭﻗﺪ ﻗﺎﻝ ﺟﻤﺎﻋﺔ ﻣﻦ ﺍﻟﺴﻠﻒ: ﻣﻦ ﻟﻢ ﻳﻌﻖ ﻋﻦ ﻭﻟﺪﻩ ﻻ ﻳﺸﻔﻊ ﻟﻪ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﻘﻴﺎﻣﺔ ﻓﺎﻓﻬﻢ ﻣﺎ ﺫﻛﺮﺗﻪ ﻣﻦ ﺃﻥ ﺍﻟﻌﻘﻴﻘﺔ ﺗﺎﺑﻌﺔ ﻟﻠﻮﻟﺪ ﺍﻟﺬﻱ ﻳﺸﻔﻊ ﻭﻫﻮ ﻣﻦ ﻧﻔﺨﺖ ﻓﻴﻪ ﺍﻟﺮﻭﺡ ﻓﻜﺬﻟﻚ ﻳﻘﻴﺪ ﻧﺪﺑﻬﺎ ﺑﻤﻦ ﻧﻔﺨﺖ ﻓﻴﻪ ﺍﻟﺮﻭﺡ ﻭﺍﻟﻠﻪ ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻭﺗﻌﺎﻟﻰ ﺃﻋﻠﻢ

Imam Ibnu Hajar pernah ditanya - Apakah mengaqiqahi janin yg keguguran mutlak disunnahkan, atau ada pemilahan antara janin yg sudah tampak tanda-tanda penciptaan seperti garis-garis tubuh, dan selainnya? 

Beliau menjawab -semoga Allah memanfaatkan ilmunya untuk orang-orang muslim- : Bahwa aqiqah hanya disunnahkan untuk janin yg telah ditiupkan ruh padanya sebagaimana keterangan yg telah berlaku di Syarh al-Irsyad dan al-'Ubab mengikuti rekomendasi Imam al-Zarkasyi. Sedangkan janin yg tidak ditiupkan ruh padanya itu hanyalah benda mati yg tidak akan dibangkitkan kembali dan tidak bermanfaat di akhirat, maka tidaklah disunnahkan untuk mengaqiqahinya, berbeda halnya dg janin yg telah ditiupkan ruh padanya, sesungguhnya dia makhluk hidup yg akan dibangkitkan kembali di akhirat dan syafa'atnya berguna. Sungguh golongan ulama salaf telah berkata: "Barangsiapa yg tidak mengaqiqahi anaknya maka anaknya tidak akan mensyafa'atinya di hari kiamat", maka fahamilah apa yg telah aku tuturkan bahwa aqiqah itu mengikuti (berhubungan) terhadap anak yg bisa mensyafa'ati, yaitu bayi yg telah ditiupkan ruh padanya, maka demikian juga kesunnahan aqiqah dibatasi dg bayi yg telah ditiupkan ruh padanya. Wallahu Subhanahu wa Ta'ala A'lam

Link Asal : https://www.facebook.com/groups/Fiqhsalafiyyah/permalink/505416716196355/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar