Siti Qomariyah
Assalamu'alaikum wr wb,........,para ustadz/ustadzah mohon bantuanya untuk menjabarkan mengenai hukum muslimah berniqab (bercadar) dan apakah benar bercadar itu hanya budaya timur tenggah saja alias orang arab,trimakasih banyak sebelumnya,
JAWABAN
Dha Kho Chan >>> وعَلَيْكُمْ السلام وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Menurut pendapat yang mu’tamad (terkuat dan
terpercaya) aurat wanita dalam penglihatan lelaki
lain keseluruhan tubuhnya hingga wajah dan telapak
tangannya sehingga haram bagi laki-laki lain melihat
sesuatu daru tubuhnya dan wajib bagi wanita
menutup tubuhnya dari lelaki lain, sedang menurut
pendapat lainnya wajah dan telapaknya boleh
terbuka dan juga bagi lelaki lain melihatnya.
ﻭ ﻣﻨﻬﺎ : ﺍﻟﻤﺮﺃﺓ ﻓﻲ ﺍﻟﻌﻮﺭﺓ ﻟﻬﺎ ﺃﺣﻮﺍﻝ : ﺣﺎﻟﺔ ﻣﻊ ﺍﻟﺰﻭﺝ : ﻭ ﻻ
ﻋﻮﺭﺓ ﺑﻴﻨﻬﻤﺎ ﻭ ﻓﻲ ﺍﻟﻔﺮﺝ ﻭﺟﻪ ﻭ ﺣﺎﻟﺔ ﻣﻊ ﺍﻷﺟﺎﻧﺐ : ﻭ ﻋﻮﺭﺗﻬﺎ ﻛﻞ
ﺍﻟﺒﺪﻥ ﺣﺘﻰ ﺍﻟﻮﺟﻪ ﻭ ﺍﻟﻜﻔﻴﻦ ﻓﻲ ﺍﻷﺻﺢ ﻭ ﺣﺎﻟﺔ ﻣﻊ ﺍﻟﻤﺤﺎﺭﻡ ﻭ
ﺍﻟﻨﺴﺎﺀ : ﻭ ﻋﻮﺭﺗﻬﺎ ﻣﺎ ﺑﻴﻦ ﺍﻟﺴﺮﺓ ﻭ ﺍﻟﺮﻛﺒﺔ ﻭ ﺣﺎﻟﺔ ﻓﻲ ﺍﻟﺼﻼﺓ :
ﻭ ﻋﻮﺭﺗﻬﺎ ﻛﻞ ﺍﻟﺒﺪﻥ ﺇﻻ ﺍﻟﻮﺟﻪ ﻭ ﺍﻟﻜﻔﻴﻦ ﻭ ﺻﺮﺡ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﻓﻲ
ﺍﻟﻨﻬﺎﻳﺔ : ﺑﺄﻥ ﺍﻟﺬﻱ ﻳﺠﺐ ﺳﺘﺮﻩ ﻣﻨﻬﺎ ﻓﻲ ﺍﻟﺨﻠﻮﺓ ﻫﻲ ﺍﻟﻌﻮﺭﺓ
ﺍﻟﺼﻐﺮﻯ ﻭ ﻫﻮ ﺍﻟﻤﺴﺘﻮﺭ ﻣﻦ ﻋﻮﺭﺓ ﺍﻟﺮﺟﻞ
1. Bersama suami :
Tiada batasan aurat baginya saat bersama suami,
semua bebas terbuka kecuali bagian FARJI (alat
kelamin wanita) yang terjadi perbedaan pendapat di
antara Ulama
2. Bersama lelaki lain :
Menurut pendapat yang paling shahih seluruh
tubuhnya hingga wajah dan kedua telapak
tangannya, menurut pendapat yang lain wajah dan
telapaknya boleh terbuka
3. Bersama lelaki mahramnya dan sesama wanita :
Auratnya diantara pusar dan lutut
4. Di dalam sholat :
Seluruh tubuh menjadi auratnya kecuali wajah dan
kedua telapak tangannya
5. Saat sendiri :
Menurut Imam Romli dalam Kitab Nihaayah al-
Muhtaaj aurat wanita saat sendiri adalah 'aurat kecil'
yaitu aurat yang wajib ditutup oleh seorang lelaki
(antara pusar dan lutut)
Asybaah wa An-Nadhooir I/410
ﺃﻣﺎ ﻋﻮﺭﺗﻪﺍ ﺧﺎﺭﺝ ﺍﻟﺼﻠﺎﺓ ﺑﺎﻟﻨﺴﺐﺓ ﻟﻨﻈﺮ ﺍﻟﺄﺟﻨﺐﻱ ﺇﻟﻴﻬﺎ ﻓﻬﻲ
ﺟﻤﻴﻊ ﺑﺪﻧﻬﺎ ﺣﺘﻰ ﺍﻟﻮﺟﻪ ﻭﺍﻟﻜﻒﻳﻦ ، ﻭﻟﻮ ﻋﻨﺪ ﺃﻣﻦ ﺍﻟﻔﺘﻨﺔ ، ﻭﻟﻮ
ﺭﻗﻴﻘﺔ ﻓﻴﺤﺮﻡ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺄﺟﻨﺐﻱ ﺃﻥ ﻳﻨﻈﺮ ﺇﻟﻰ ﺷﻲﺀ ﻣﻦ ﺑﺪﻧﻬﺎ ﻭﻟﻮ
ﻗﻠﺎﻣﺔ ﻇﻔﺮ ﻣﻨﻔﺼﻞﺍ ﻣﻨﻬﺎ ، ﻭﺍﻟﻌﺒﺮﺓ ﺑﻮﻗﺖ ﺍﻟﻨﻈﺮ
Sedang auratnya diluar shalat dengan dinisbatkan
penglihatan lelaki lain padanya adalah keseluruhan
tubuhnya hingga wajah dan kedua telapak
tangannya meskipun saat aman dari fitnah dan
meskipun ia budak sahaya.
Maka haram bagi lelaki lain melihat sesuatu dari
tubuhnya meskipun potongan kuku yang terpisah
darinya, sedang yang dipertimbangkan adalah saat
melihatnya.
Tuhfah al-Habiib II/172
ﻭﺑﺤﻀﺮﺓ ﺍﻷﺟﺎﻧﺐ ﺟﻤﻴﻊ ﺑﺪﻧﻬﺎ . ﻭﻗﺎﻝ ﺍﻟﺮﺍﻓﻌﻲ : ﻳﺠﻮﺯ ﺍﻟﻨﻈﺮ ﻣﻦ
ﺍﻷﺟﻨﺒﻴﺔ ﻟﻮﺟﻬﻬﺎ ﻭﻛﻔﻴﻬﺎ ﻣﻦ ﻏﻴﺮ ﺷﻬﻮﺓ ﻭﻛﺬﺍ ﻣﺬﻫﺐ ﺍﻟﻤﺎﻟﻜﻴﺔ
Auratnya didekat lelaki lain keseluruhan tubuhnya,
Imam ar-Rofi’i berkata “Boleh melihat wajah dan
telapak tangan wanita lain dengan tanpa disertai
syahwat, yang demikian juga merupakan madhab
Malikiyyah”
Tuhafah al-Habiib II/106
( ﻭﺇﻧﻤﺎ ﺣﺮﻡ ﻧﻈﺮﻫﻤﺎ ﺍﻟﺦ( ﺃﻱ ﺍﻟﻮﺟﻪ ﻭﺍﻟﻜﻔﻴﻦ ﻣﻦ ﺍﻟﺤﺮﺓ ﻭﻟﻮ ﺑﻼ
ﺷﻬﻮﺓ، ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺰﻳﺎﺩﻱ ﻓﻲ ﺷﺮﺡ ﺍﻟﻤﺤﺮﺭ ﺑﻌﺪ ﻛﻼﻡ: ﻭﻋﺮﻑ ﺑﻬﺬﺍ
ﺍﻟﺘﻘﺮﻳﺮ ﺃﻥ ﻟﻬﺎ ﺛﻼﺙ ﻋﻮﺭﺍﺕ ﻋﻮﺭﺓ ﻓﻲ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﻫﻮ ﻣﺎ ﺗﻘﺪﻡ،
ﻭﻋﻮﺭﺓ ﺑﺎﻟﻨﺴﺒﺔ ﻟﻨﻈﺮ ﺍﻻﺟﺎﻧﺐ ﺇﻟﻴﻬﺎ ﺟﻤﻴﻊ ﺑﺪﻧﻬﺎ ﺣﺘﻰ ﺍﻟﻮﺟﻪ
ﻭﺍﻟﻜﻔﻴﻦ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻤﻌﺘﻤﺪ، ﻭﻋﻮﺭﺓ ﻓﻲ ﺍﻟﺨﻠﻮﺓ ﻭﻋﻨﺪ ﺍﻟﻤﺤﺎﺭﻡ ﻛﻌﻮﺭﺓ
ﺍﻟﺮﺟﻞ ﺍﻩ.
Sesungguhnya diharamkan melihat wajah dan
telapak tangannya meskipun tanpa disertai
syahwat,
berkata az-Ziyaadi “Dengan demikian dapat
disimpulkan auratnya terbagi tiga :
1. Saat shalat yakni seperti keterangan yang telah
lewat (seluruh tubuhnya kecualai wajah dan telapak
tangannya),
2. Saat dinisbatkan penglihatan lelaki lain yakni
keseluruhan tubuhnya hingga wajah dan kedua
telapak tangannya menurut pendapat yang
mu’tamad
3, Saat bersama mahram serta saat sendiri seperti
auratnya orang lai-laki (anggauta antara pusat dan
lutut).
Hawaasyi as-syarwaanyi II/112
ﺭﺍﺑﻌﺘﻬﺎ ﺟﻤﻴﻊ ﺑﺪﻧﻬﺎ ﺣﺘﻰ ﻗﻼﻣﺔ ﻇﻔﺮﻫﺎ ﻭﻫﻲ ﻋﻮﺭﺗﻬﺎ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﺮﺟﺎﻝ
ﺍﻷﺟﺎﻧﺐ ﻓﻴﺤﺮﻡ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﺍﻷﺟﻨﺒﻲ ﺍﻟﻨﻈﺮ ﺇﻟﻰ ﺷﻲﺀ ﻣﻦ ﺫﻟﻚ
ﻭﻳﺠﺐ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻤﺮﺃﺓ ﺳﺘﺮ ﺫﻟﻚ ﻋﻨﻪ
Auratnya yang keempat adalah keseluruhan
tubuhnya hingga potongan kukunya yakni auratnya
saat bersama lelaki lain, maka haram bagi laki-laki
lain melihat sesuatu daru tubuhnya dan wajib bagi
wanita menutup tubuhnya dari lelaki lain.
Nihaayah az-Zain I/47
Wallaahu A'lamu Bis Showaab
Link Asal
http://www.facebook.com/groups/Fiqhsalafiyyah/permalink/481977781873582/ ?comment_id=482037185200975&offset=0&total_comments=4
Assalamu'alaikum wr wb,........,para ustadz/ustadzah mohon bantuanya untuk menjabarkan mengenai hukum muslimah berniqab (bercadar) dan apakah benar bercadar itu hanya budaya timur tenggah saja alias orang arab,trimakasih banyak sebelumnya,
JAWABAN
Dha Kho Chan >>> وعَلَيْكُمْ السلام وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Menurut pendapat yang mu’tamad (terkuat dan
terpercaya) aurat wanita dalam penglihatan lelaki
lain keseluruhan tubuhnya hingga wajah dan telapak
tangannya sehingga haram bagi laki-laki lain melihat
sesuatu daru tubuhnya dan wajib bagi wanita
menutup tubuhnya dari lelaki lain, sedang menurut
pendapat lainnya wajah dan telapaknya boleh
terbuka dan juga bagi lelaki lain melihatnya.
ﻭ ﻣﻨﻬﺎ : ﺍﻟﻤﺮﺃﺓ ﻓﻲ ﺍﻟﻌﻮﺭﺓ ﻟﻬﺎ ﺃﺣﻮﺍﻝ : ﺣﺎﻟﺔ ﻣﻊ ﺍﻟﺰﻭﺝ : ﻭ ﻻ
ﻋﻮﺭﺓ ﺑﻴﻨﻬﻤﺎ ﻭ ﻓﻲ ﺍﻟﻔﺮﺝ ﻭﺟﻪ ﻭ ﺣﺎﻟﺔ ﻣﻊ ﺍﻷﺟﺎﻧﺐ : ﻭ ﻋﻮﺭﺗﻬﺎ ﻛﻞ
ﺍﻟﺒﺪﻥ ﺣﺘﻰ ﺍﻟﻮﺟﻪ ﻭ ﺍﻟﻜﻔﻴﻦ ﻓﻲ ﺍﻷﺻﺢ ﻭ ﺣﺎﻟﺔ ﻣﻊ ﺍﻟﻤﺤﺎﺭﻡ ﻭ
ﺍﻟﻨﺴﺎﺀ : ﻭ ﻋﻮﺭﺗﻬﺎ ﻣﺎ ﺑﻴﻦ ﺍﻟﺴﺮﺓ ﻭ ﺍﻟﺮﻛﺒﺔ ﻭ ﺣﺎﻟﺔ ﻓﻲ ﺍﻟﺼﻼﺓ :
ﻭ ﻋﻮﺭﺗﻬﺎ ﻛﻞ ﺍﻟﺒﺪﻥ ﺇﻻ ﺍﻟﻮﺟﻪ ﻭ ﺍﻟﻜﻔﻴﻦ ﻭ ﺻﺮﺡ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﻓﻲ
ﺍﻟﻨﻬﺎﻳﺔ : ﺑﺄﻥ ﺍﻟﺬﻱ ﻳﺠﺐ ﺳﺘﺮﻩ ﻣﻨﻬﺎ ﻓﻲ ﺍﻟﺨﻠﻮﺓ ﻫﻲ ﺍﻟﻌﻮﺭﺓ
ﺍﻟﺼﻐﺮﻯ ﻭ ﻫﻮ ﺍﻟﻤﺴﺘﻮﺭ ﻣﻦ ﻋﻮﺭﺓ ﺍﻟﺮﺟﻞ
1. Bersama suami :
Tiada batasan aurat baginya saat bersama suami,
semua bebas terbuka kecuali bagian FARJI (alat
kelamin wanita) yang terjadi perbedaan pendapat di
antara Ulama
2. Bersama lelaki lain :
Menurut pendapat yang paling shahih seluruh
tubuhnya hingga wajah dan kedua telapak
tangannya, menurut pendapat yang lain wajah dan
telapaknya boleh terbuka
3. Bersama lelaki mahramnya dan sesama wanita :
Auratnya diantara pusar dan lutut
4. Di dalam sholat :
Seluruh tubuh menjadi auratnya kecuali wajah dan
kedua telapak tangannya
5. Saat sendiri :
Menurut Imam Romli dalam Kitab Nihaayah al-
Muhtaaj aurat wanita saat sendiri adalah 'aurat kecil'
yaitu aurat yang wajib ditutup oleh seorang lelaki
(antara pusar dan lutut)
Asybaah wa An-Nadhooir I/410
ﺃﻣﺎ ﻋﻮﺭﺗﻪﺍ ﺧﺎﺭﺝ ﺍﻟﺼﻠﺎﺓ ﺑﺎﻟﻨﺴﺐﺓ ﻟﻨﻈﺮ ﺍﻟﺄﺟﻨﺐﻱ ﺇﻟﻴﻬﺎ ﻓﻬﻲ
ﺟﻤﻴﻊ ﺑﺪﻧﻬﺎ ﺣﺘﻰ ﺍﻟﻮﺟﻪ ﻭﺍﻟﻜﻒﻳﻦ ، ﻭﻟﻮ ﻋﻨﺪ ﺃﻣﻦ ﺍﻟﻔﺘﻨﺔ ، ﻭﻟﻮ
ﺭﻗﻴﻘﺔ ﻓﻴﺤﺮﻡ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺄﺟﻨﺐﻱ ﺃﻥ ﻳﻨﻈﺮ ﺇﻟﻰ ﺷﻲﺀ ﻣﻦ ﺑﺪﻧﻬﺎ ﻭﻟﻮ
ﻗﻠﺎﻣﺔ ﻇﻔﺮ ﻣﻨﻔﺼﻞﺍ ﻣﻨﻬﺎ ، ﻭﺍﻟﻌﺒﺮﺓ ﺑﻮﻗﺖ ﺍﻟﻨﻈﺮ
Sedang auratnya diluar shalat dengan dinisbatkan
penglihatan lelaki lain padanya adalah keseluruhan
tubuhnya hingga wajah dan kedua telapak
tangannya meskipun saat aman dari fitnah dan
meskipun ia budak sahaya.
Maka haram bagi lelaki lain melihat sesuatu dari
tubuhnya meskipun potongan kuku yang terpisah
darinya, sedang yang dipertimbangkan adalah saat
melihatnya.
Tuhfah al-Habiib II/172
ﻭﺑﺤﻀﺮﺓ ﺍﻷﺟﺎﻧﺐ ﺟﻤﻴﻊ ﺑﺪﻧﻬﺎ . ﻭﻗﺎﻝ ﺍﻟﺮﺍﻓﻌﻲ : ﻳﺠﻮﺯ ﺍﻟﻨﻈﺮ ﻣﻦ
ﺍﻷﺟﻨﺒﻴﺔ ﻟﻮﺟﻬﻬﺎ ﻭﻛﻔﻴﻬﺎ ﻣﻦ ﻏﻴﺮ ﺷﻬﻮﺓ ﻭﻛﺬﺍ ﻣﺬﻫﺐ ﺍﻟﻤﺎﻟﻜﻴﺔ
Auratnya didekat lelaki lain keseluruhan tubuhnya,
Imam ar-Rofi’i berkata “Boleh melihat wajah dan
telapak tangan wanita lain dengan tanpa disertai
syahwat, yang demikian juga merupakan madhab
Malikiyyah”
Tuhafah al-Habiib II/106
( ﻭﺇﻧﻤﺎ ﺣﺮﻡ ﻧﻈﺮﻫﻤﺎ ﺍﻟﺦ( ﺃﻱ ﺍﻟﻮﺟﻪ ﻭﺍﻟﻜﻔﻴﻦ ﻣﻦ ﺍﻟﺤﺮﺓ ﻭﻟﻮ ﺑﻼ
ﺷﻬﻮﺓ، ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺰﻳﺎﺩﻱ ﻓﻲ ﺷﺮﺡ ﺍﻟﻤﺤﺮﺭ ﺑﻌﺪ ﻛﻼﻡ: ﻭﻋﺮﻑ ﺑﻬﺬﺍ
ﺍﻟﺘﻘﺮﻳﺮ ﺃﻥ ﻟﻬﺎ ﺛﻼﺙ ﻋﻮﺭﺍﺕ ﻋﻮﺭﺓ ﻓﻲ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﻫﻮ ﻣﺎ ﺗﻘﺪﻡ،
ﻭﻋﻮﺭﺓ ﺑﺎﻟﻨﺴﺒﺔ ﻟﻨﻈﺮ ﺍﻻﺟﺎﻧﺐ ﺇﻟﻴﻬﺎ ﺟﻤﻴﻊ ﺑﺪﻧﻬﺎ ﺣﺘﻰ ﺍﻟﻮﺟﻪ
ﻭﺍﻟﻜﻔﻴﻦ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻤﻌﺘﻤﺪ، ﻭﻋﻮﺭﺓ ﻓﻲ ﺍﻟﺨﻠﻮﺓ ﻭﻋﻨﺪ ﺍﻟﻤﺤﺎﺭﻡ ﻛﻌﻮﺭﺓ
ﺍﻟﺮﺟﻞ ﺍﻩ.
Sesungguhnya diharamkan melihat wajah dan
telapak tangannya meskipun tanpa disertai
syahwat,
berkata az-Ziyaadi “Dengan demikian dapat
disimpulkan auratnya terbagi tiga :
1. Saat shalat yakni seperti keterangan yang telah
lewat (seluruh tubuhnya kecualai wajah dan telapak
tangannya),
2. Saat dinisbatkan penglihatan lelaki lain yakni
keseluruhan tubuhnya hingga wajah dan kedua
telapak tangannya menurut pendapat yang
mu’tamad
3, Saat bersama mahram serta saat sendiri seperti
auratnya orang lai-laki (anggauta antara pusat dan
lutut).
Hawaasyi as-syarwaanyi II/112
ﺭﺍﺑﻌﺘﻬﺎ ﺟﻤﻴﻊ ﺑﺪﻧﻬﺎ ﺣﺘﻰ ﻗﻼﻣﺔ ﻇﻔﺮﻫﺎ ﻭﻫﻲ ﻋﻮﺭﺗﻬﺎ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﺮﺟﺎﻝ
ﺍﻷﺟﺎﻧﺐ ﻓﻴﺤﺮﻡ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﺍﻷﺟﻨﺒﻲ ﺍﻟﻨﻈﺮ ﺇﻟﻰ ﺷﻲﺀ ﻣﻦ ﺫﻟﻚ
ﻭﻳﺠﺐ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻤﺮﺃﺓ ﺳﺘﺮ ﺫﻟﻚ ﻋﻨﻪ
Auratnya yang keempat adalah keseluruhan
tubuhnya hingga potongan kukunya yakni auratnya
saat bersama lelaki lain, maka haram bagi laki-laki
lain melihat sesuatu daru tubuhnya dan wajib bagi
wanita menutup tubuhnya dari lelaki lain.
Nihaayah az-Zain I/47
Wallaahu A'lamu Bis Showaab
Link Asal
http://www.facebook.com/groups/Fiqhsalafiyyah/permalink/481977781873582/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar