PERTANYAAN
bagaimana hukumxa gentak/jangkrik
JAWABAN
Menurut keputusan Bahtsul Masail Al- Diniyyah Al- Waqi'iyyah Muktamar XXX NU di PP. Lirboyo Kediri Jawa Timur tanggal 21-27 Nopember 1999, menyatakan bahwa budidaya jangkrik, ulat, cacing,semut dan ular hukumnya boleh.
Dengan dasar pengambilan :
Al- Fiqh 'alal Madzahibil Arba'ah juz II/ 3
اما اذااعتاد قوم اكلها ولم تضرهم وقبلتها انفسهم فالمشهور عندهم انها لا تحرم
Jika suatu kaum sudah terbiasa memakan (jangkrik dan semisalnya) dan tidak membahayakan terhadap mereka, dan yang menjadi pedoman adalah diri mereka, maka menurut pendapat yang masyhur adalah tidak haram.
Al- Majmu' 'ala Syarhil Muhadzdzab juz IX,hlm. 16
(فرع) فى مذاهب العلماء فى حشرات الارض...وقال مالك حلال لقوله تعالى قل لا اجد فيما اوحي الي محرما على طا عم يطعمه الا ان يكون ميته اود ما مسفوحا او لحم خنزير
Mazhab-mazhab ulama perihal serangga.... Imam Malik berpendapat, serangga itu halal sesuai firman Allah SWT: "Katakanlah! Tidaklah aku peroleh dalam waktu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya kecuali jika makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi
Al- Majmu' 'ala Syarhil Muhadzdzab juz IX,hlm. 16
واما الصرارة فحرام على اصح الوجهين كالخنفساء
Pendapat yang paling benar diantara dua pendapat adalah bahwa jangrik itu haram sama seperti kumbang
Al- Mughni 'ala Syarhi Al-Kabir juz IV, hlm. 239
ولنا ان الدود حيوان طاهر يجوز اقتناؤه لتملك ما يخرج منه اشبه البهائم Menurut pendapat kami, ulat itu adalah binatang yang suci dan boleh membudidayakannya untuk memiliki apapun yang keluar darinya, sama seperti binatang ternak
BAGAIMANA HUKUM JUAL BELI JANGKRIK ULAT CACING SEMUT DAN UALAR "
Menurut keputusan Bahtsul Masail Al- Diniyyah Al- Waqi'iyyah Muktamar XXX NU di PP. Lirboyo Kediri Jawa Timur tanggal 21-27 Nopember 1999, menyatakan bahwa budidaya jangkrik, ulat, cacing, semut dan ular hukumnya terdapat khilaf (beda pendapat) di kalangan ulama. Ada yang mengharamkannya karena dianggap hina. Dan ada yang membolehkannya, karena ada unsur manfaatnya
Dengan dasar pengambilan
Al- Fiqhul Islamiy wa adillatuhu li Wahbah Zuhiliy juz V,hlm.446-447
ويصح بيع الحشرات والهوام كالحيات والعقارب اذا كان ينتفع به. والضابط عندهم (المالكية)ان كل ما فيه منفعة تحل شرعا لان الاعيان خلقت لمنفعة الانسان بد ليل قوله تعالى هوالذي خلق لكم ما فى الارض جميعا
Sah jual beli serangga dan binatang melata , seperti ular dan kalajengking jika memang bermanfaat. Parameternya menurut mereka (mazhab Maliki) adalah, semua yang bermanfaat itu halal menurut syara', karena semua makhluk yang ada itu memang diciptakan untuk kemanfaatan manusia sesuai dengan firman Allah SWT: "Dialah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu
Al-Bujairimy 'alal Minhaj juz II/178
فلا يصح بيعحشرات لا تنفع. قال الشارح اذ عد م النفع اما للقلة كحبتي بر واما للخسة كالحشرات
Tidak sah jual beli serangga yang tidak bermanfaat. Pensyarah berpendapat, tidak adanya manfaat tersebut bias
Al- Majmu' 'ala Syarhil Muhadzdzab juz IX/16
واما الصرارة فحرام على اصح الوجهين كالخنفساء
Pendapat yang paling benar diantara dua pendapat adalah bahwa jangrik itu haram sama seperti kumbang
Al- Fiqhul Islamiy wa adillatuhu lisy Syaikh Al-Zuhaili juz IV/181-182
ولم يشترط الخنفية هذالشرط (ان يكون المبيع طاهرا لانجسا) فاجازوا بيع النجاسات كشعر الخنزير وجلد الميتة لانتفاع بها الاما وردالنهي عن بيعه منها كالخمر والخنزير والميتة والد م كما اجازوا بيع الحيوانات المتو حشة والمتنجس الذي يمكن الانتفاع به في الاكل والضابط عندهم ان كل ما فيه منفعة تحل شرع فان بيعه يجوز لان الاعيان خلقت لمنفعة الانسان
Kalangan ulama Hanafi tidak mensyaratkan syarat ini (yakni, barang yang dijual itu harus suci dan bukan yang
najis). Karenanya, mereka memperbolehkan jual beli barag-barang najis, seperti bulu babi dan kulit bangkai karena bias dimanfaatkan, kecuali yang memang terdapat larangan untuk memperjual-belikannya, seperti minuman keras, (daging) babi, bangkai dan darah, sebagaimana mereka juga memperbolehkan jual-beli binatang buas dan najis yang bisa dimanfaatkan untuk dimakan. Tolok ukurnya menurut nereka(mazhab Maliki) adalah, semua yang bermanfaat itu halal menurut syara', karma semua (makhluk) yang ada itu memang diciptakan untuk kemanfaatan manusia.
?comment_id=418905678180793¬if_t=like
- Kafi Psg
bagaimana hukumxa gentak/jangkrik
JAWABAN
- Kakek Jhosy
Menurut keputusan Bahtsul Masail Al- Diniyyah Al- Waqi'iyyah Muktamar XXX NU di PP. Lirboyo Kediri Jawa Timur tanggal 21-27 Nopember 1999, menyatakan bahwa budidaya jangkrik, ulat, cacing,semut dan ular hukumnya boleh.
Dengan dasar pengambilan :
Al- Fiqh 'alal Madzahibil Arba'ah juz II/ 3
اما اذااعتاد قوم اكلها ولم تضرهم وقبلتها انفسهم فالمشهور عندهم انها لا تحرم
Jika suatu kaum sudah terbiasa memakan (jangkrik dan semisalnya) dan tidak membahayakan terhadap mereka, dan yang menjadi pedoman adalah diri mereka, maka menurut pendapat yang masyhur adalah tidak haram.
Al- Majmu' 'ala Syarhil Muhadzdzab juz IX,hlm. 16
(فرع) فى مذاهب العلماء فى حشرات الارض...وقال مالك حلال لقوله تعالى قل لا اجد فيما اوحي الي محرما على طا عم يطعمه الا ان يكون ميته اود ما مسفوحا او لحم خنزير
Mazhab-mazhab ulama perihal serangga.... Imam Malik berpendapat, serangga itu halal sesuai firman Allah SWT: "Katakanlah! Tidaklah aku peroleh dalam waktu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya kecuali jika makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi
Al- Majmu' 'ala Syarhil Muhadzdzab juz IX,hlm. 16
واما الصرارة فحرام على اصح الوجهين كالخنفساء
Pendapat yang paling benar diantara dua pendapat adalah bahwa jangrik itu haram sama seperti kumbang
Al- Mughni 'ala Syarhi Al-Kabir juz IV, hlm. 239
ولنا ان الدود حيوان طاهر يجوز اقتناؤه لتملك ما يخرج منه اشبه البهائم Menurut pendapat kami, ulat itu adalah binatang yang suci dan boleh membudidayakannya untuk memiliki apapun yang keluar darinya, sama seperti binatang ternak
BAGAIMANA HUKUM JUAL BELI JANGKRIK ULAT CACING SEMUT DAN UALAR "
Menurut keputusan Bahtsul Masail Al- Diniyyah Al- Waqi'iyyah Muktamar XXX NU di PP. Lirboyo Kediri Jawa Timur tanggal 21-27 Nopember 1999, menyatakan bahwa budidaya jangkrik, ulat, cacing, semut dan ular hukumnya terdapat khilaf (beda pendapat) di kalangan ulama. Ada yang mengharamkannya karena dianggap hina. Dan ada yang membolehkannya, karena ada unsur manfaatnya
Dengan dasar pengambilan
Al- Fiqhul Islamiy wa adillatuhu li Wahbah Zuhiliy juz V,hlm.446-447
ويصح بيع الحشرات والهوام كالحيات والعقارب اذا كان ينتفع به. والضابط عندهم (المالكية)ان كل ما فيه منفعة تحل شرعا لان الاعيان خلقت لمنفعة الانسان بد ليل قوله تعالى هوالذي خلق لكم ما فى الارض جميعا
Sah jual beli serangga dan binatang melata , seperti ular dan kalajengking jika memang bermanfaat. Parameternya menurut mereka (mazhab Maliki) adalah, semua yang bermanfaat itu halal menurut syara', karena semua makhluk yang ada itu memang diciptakan untuk kemanfaatan manusia sesuai dengan firman Allah SWT: "Dialah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu
Al-Bujairimy 'alal Minhaj juz II/178
فلا يصح بيعحشرات لا تنفع. قال الشارح اذ عد م النفع اما للقلة كحبتي بر واما للخسة كالحشرات
Tidak sah jual beli serangga yang tidak bermanfaat. Pensyarah berpendapat, tidak adanya manfaat tersebut bias
Al- Majmu' 'ala Syarhil Muhadzdzab juz IX/16
واما الصرارة فحرام على اصح الوجهين كالخنفساء
Pendapat yang paling benar diantara dua pendapat adalah bahwa jangrik itu haram sama seperti kumbang
Al- Fiqhul Islamiy wa adillatuhu lisy Syaikh Al-Zuhaili juz IV/181-182
ولم يشترط الخنفية هذالشرط (ان يكون المبيع طاهرا لانجسا) فاجازوا بيع النجاسات كشعر الخنزير وجلد الميتة لانتفاع بها الاما وردالنهي عن بيعه منها كالخمر والخنزير والميتة والد م كما اجازوا بيع الحيوانات المتو حشة والمتنجس الذي يمكن الانتفاع به في الاكل والضابط عندهم ان كل ما فيه منفعة تحل شرع فان بيعه يجوز لان الاعيان خلقت لمنفعة الانسان
Kalangan ulama Hanafi tidak mensyaratkan syarat ini (yakni, barang yang dijual itu harus suci dan bukan yang
najis). Karenanya, mereka memperbolehkan jual beli barag-barang najis, seperti bulu babi dan kulit bangkai karena bias dimanfaatkan, kecuali yang memang terdapat larangan untuk memperjual-belikannya, seperti minuman keras, (daging) babi, bangkai dan darah, sebagaimana mereka juga memperbolehkan jual-beli binatang buas dan najis yang bisa dimanfaatkan untuk dimakan. Tolok ukurnya menurut nereka(mazhab Maliki) adalah, semua yang bermanfaat itu halal menurut syara', karma semua (makhluk) yang ada itu memang diciptakan untuk kemanfaatan manusia.
- Wallohu A'lam bis shawab
- Link asaal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar