Rabu, 29 Mei 2013

HUKUM BACA BASMALAH

Hasil Lomba Tanya jawab Fiqh Juara 1 Nasional 

BERAPAKAH HUKUM BACA BASMALAH?


JAWABAN
Ilmatul Mukarramach  >>> Jawaban : Ada lima 
1. Sunah, jika dibaca pada permulaan tiap perkara yang penting didalam syari'at, seperti mengarang kitab.
2. Haram, jika dibaca untuk perkara yang haram, seperti meminum minuman keras.
3. Makruh, jika dibaca untuk perkara makruh,seperti saat melihat farji isteri.
4. Wajib, jika dibaca pada tempat yang wajib dibaca, seperti pada waktu sebelum membaca alfatihah dalam sholat.
5. Mubah, jika dibaca pada perkara yang tidak ada kemuliaan sama sekali didalamnya, seperti memindah harta dari satu tempat ketempat lain


Dalil
حاشية الباجوري على ابن قاسم الجزء الأول ص ٤ 
قوله : (بسم الله الرحمن الرحيم) – إلى أن قال – واعلم أن البسملة تسن على كل أمر ذي بال أي حال بحيث يهتم به شرعا للحديث المارّ وتحرم على المحرم لذاته كشر الخمر وتكره على المكروه لذاته كالنظر لفرج زوجته بخلاف المحرم لعارض كالوضوء بماء مغصوب والمكروه لعارض كأكل البصل وفتسن عليهما وتجب في الصلاة لأنها آية من الفاتحة عندنا فتعتريها أحكام أربعة وبقيت الإباحة وقيل إنها تباح في المباحات التي لا شرف فيها كنقل متاع من مكان إلى آخر فعلى هذا تعتريها الأحكام الخمسة


juga dijelaskan dalam kitab I'anattholibin

إعانة الطالبين على حل ألفاظ فتح المعين
وَالحَاصِلُ أَنَّهَا تَعْتَرِيْهَا الأَحْكَامُ الخَمْسَةُ
Kesimpulannya bahwa hukum membaca Bismillah terbagi lima bagian, yaitu 

الوُجُوبُ , كَمَافِى الصَّلاَةِ عِنْدَناَ مَعَاشِرَ الشَّافِعِيَّةِ
1. Wajib Sebagaimana hukum membaca Bismillah ketika mendirikan shalat, menurut madhab kita Imam Syafei.


الاِسْتِحْباَبُ , عَيْناً كَماَ فِى الوُضُوءِ وَالغُسْلِ , وَكِفَايَةً كَمَا فِى أَكْلِ الجَمَاعَةِ وَكَمَافِى جِمَاعِ الزَّوْجَيْنِ فَتَكْفِى تَسْمِيَةُ أَحَدِهِمَا
2. Sunnah Hukum membaca Bismillah terbagi dua bagian, pertama sunnah aen, yaitu sebagaimana saat mau malaksanakan wudlu atau mandi besar. Kedua sunnah kifayah, yaitu sebagaimana saat makan berjama’ah, saat bersenggama pasangan suami istri, dalam membacda Bismillah cukup salah seorang dari mereka.


اَلحَرَمُ ذَاتِى , كَالزِّناَ لاَِلعَارِضٍ كَالوُضُوءِ بِماَءٍ مَغْصُوْبٍ
3. Haram Hukum membaca Bismillah haram adalah pada perbuatan yang hakikatnya memang haram, seperti zina. Akan tetapi apa bila pada perbuatan yang haram ‘Aridli maka membaca Bismillah tidak haram, seperti saat mau berwudlu dengan air yang di dapat dari mencuri.


اَلمَكْرُوْهُ ذَاتِى , كَالنَّظْرِ الفَرْجِ زَوْجَتِهِ لاَِلعَارِضٍ كَأَكْلِ البَصَلِ
4. Makruh Hukum membaca Bismillah makruh adalah pada perbuatan yang hakikatnya memang makruh, seperti melihat pada kelamin antara suami dan istri. Akan tetapi apa bila pada perbuatan yang makruh ‘Aridli maka membaca Bismillah tidak makruh, seperti saat mau memakan bawang putih. Karena dapat menimbulkan bau yang tidak sedap.


اَلمُبَاحُ , الَّتِى لاَشَرَفَ فِيْهَا كَنَقْلِ مَتَاعٍ مِنْ مَكَانٍ اِلىَ آخَرَ
5. Mubah atau boleh Hukum membaca Bismillah boleh adalah pada perbuatan yang tidak memiliki nilai terhormat, seperti memindahkan benda dari suatu tempat ke tempat lain

Link Asal : http://www.facebook.com/groups/Fiqhsalafiyyah/permalink/499099383494755/

1 komentar: