Minggu, 12 Mei 2013

HUKUM MAKAN IKAN BANDENG YANG ADA KOTORANYA

Alex
Assalamualaikum Warohmatullohi wabarokatuh
Maaf, saya mau bertanya lagi....

Bagaimana hukum memakan ikan bandeng yang digoreng tanpa membuang kotorannya, bukankah itu najis?
Kalau pertanyaan ini pernah ditanyakan orang lain, mohon maaf, tapi di sini saya tetap mengharapkan jawaban..

Salam tulus
Dana


JAWABAN
Syifa Ramadhany Forza Juventini >>> Wa'alaikum salam Warohmatullohi wabarokatuh
Dalam hal ini Imam Ibnu Hajar dan Imam Romli sepakat bahwa apa saja yang terdapat dalam ikan ikan kecil,baik darah atau kotoran dianggap suci dan diperbolehkan memakannya meskipun bersamaan kotoran .Bahkan Imam Romli memutlakkan ,baik ikan besar atau kecil sama saja.

Referensi
بغية المشترسدين ص 15
وعبارته : وقد اتفق ابن حجر وزياد و م ر وغيرهم على طهارة ما في جوف السمك الصغير من الدم والروث وجواز أكله معه وإنّه لا ينجس به الدهن بل جرى عليه م ر الكبير ايضا لأن لنا قولا قويا أن السمك لادم له . إهـ

Referensi
نهاية الزين ج: 1 ص: 43
وأما حكم الروث فيعفى عنه في السمك الصغير دون الكبير فلا يجوز أكله إذا لم ينزع ما في جوفه لامتزاج لحمه بفضلاته التي في باطنه بواسطة الملح

**********
و نقل فى الجواهر عن الاصحاب لا يجوز اكل سمك ملح و لم ينزع ما فى جوفه اى من المستقذرات. وظاهره لا فرق بين كبيره و صغيره، و لكن ذكر الشيخان جواز اكل الصغير مع ما في جوفه لعسر تنقية ما فيه

فتح المعين ١٢

tidak boleh memakan ikan asin yg tidak dikeluarkan isi perutnya baik ikan itu kecil atau pun besar,namun ada yg berpendapat bahwa boleh mengkonsumsi ikan kecil beserta isi perutnya lantarn sulitnya membersihkannya

Referensi
Ghoyah At-Talkhiish" Hamisy Bughyah halaman 254
مسألة): روث السمك نجس، ويجوز أكل صغاره قبل شقّ جوفه، ويعفى عن روث تعسر تنقيته وإخراجه، لكن يكره كما في الروضة، ويؤخذ منه أنه لا يجوز أكل كباره قبل إخراج روثه لعدم المشقة في ذلك

(Masalah) Kotoran ikan adalah najis. Boleh memakan ikan-ikan kecil sebelum ikan tersebut dibersihkan dari kotorannya, dan dimaafkan bagi kotoran yang sulit dibersihkan dan dikeluarkan, tetapi makruh (memakannya) sebagaimana disebutkan dalam kitab Ar-Raudhah. Dari itulah dapat diambil kesimpulan bahwa ikan-ikan besar tidka boleh dimakan sebelum dikeluarkan kotorannya, karena tidak adanya kesulitan untuk melakukan itu."Ikan yg kotorannya tidak dibuang. Tidak boleh dikonsumsi, karena 'ainun najasah (kotorannya) masih melekat

Referensi
وَلَا يَحِلُّ أَكْلُ سَمَكِ مِلْحٍ وَلَمْ يُنْزَعْ مَا فِيْ جَوْفِهِ لِأَنَّهُ فِي أَكْلِ السَّمَكَةِ كُلِّهَا مَعَ مَا فِيْ جَوْفِهَا مِنَ النَّجَاسَةِ
الفتاوى الكبرى الفقهية باب المسابقة والمناضلة

Tidaklah halal memakan hewan laut yang tidak dibuang isi perutnya karena itu berarti memakan ikan bersama najis yang ada di dalam perutnya.


Link Asal
http://www.facebook.com/groups/Fiqhsalafiyyah/permalink/492441374160556/?comment_id=492564277481599&offset=0&total_comments=2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar