Ruji Sankmusafier Baeid
السلام عليكم
mau tannxa pa, ustad, syah ap tidak orang yg sedang melaksanakan akat nikah penganten lakilakixa memakai nama lalin(bukan nmaxa sendiri make nma julukan gitu) :?
Atau sebalikxa yg pengantin prempuan pakek nma lain
JAWABAN
Wes Qie >>> Di dalam BUGHYAH : 200 di sebutkan begini..
GHUYYIROT ISMUHAA WANASABUHAA 'INDAS TI'DZAANIHAA FINNIKAACHI WAZAWWAJAHAL QOODII BIDZALIKAL ISMI TSUMMA DZOHARO ANNA ISMAHAA WANASABAHAA GHOYRU MAA DZAKAROTHU FAIN ASYAARO ILAIHAA CHAALAL 'AQDI BIAN QOOLA ZAWWAJTUKA HADZIHI AU NAWAYAAHAA BIHI SHOCHCHAN NIKAACHU SAWAAUN KAANA TAGHYIIRUL ISMI 'AMDAN AU SAHWAN MINHU AU MINHAA IDZIL MIDAARU 'ALAA QOSHDIL WALIYYI WALAU QOODIYAN WAZZAUJU KAMAA LAU QOOLA ZAWWAJTUKA HADZIHI WANAWAYAA TA'ADAA 'AMALANAN BINIYYATIHIMAA
-----------
Di rubah namanya {istri} dan nasabnya pada waktu hakim menikahkan maka hukumnya tidak apa apa / sah nikah nya baik di sengaja atau tidak di sengaja karna melihat maksud dan tujuan nyg {niatnya}..
Kakek Jhosy >>> Saya salin ke tulisan arab dari al-ustadz Wes Qie ay Ismul masyhur Wali songo
Bughyatul Mustarsyidin halaman 200
مَسْئَلَة ش) غَيَّرْتَ إِسْمَهَا وَنَسَبَهَا عِنْدَ إِسْتِئْذَانِهِاَ فِى النِّكَاحِ وَزَوَّجَهَا القَاضِى بِذَلِكَ الإِسْمِ ثُمَّ ظَهَرَ أَنَّ إِسْمَهَا وَنَسَبَهَا غَيْرُ مَا ذَكَرْتَهُ فَإِنْ أَشَارَ إِلَيهَا حَالَ العَقْدِ بِأَنْ قَالَ زَوَّجْتُكَ) هَذِهِ أَوْ نَوَيَاهَا بِهِ صَحَّ النِّكَاحُ سَوَاءٌ كَانَ تَغْيِيْرُ الإسْمِ عَمْدًا اوسَهْوًا مِنْهُ أَوْمِنْهَا إِذِ المَدَارُ عَلَى قَصْدِ الوَالى وَلَو قَاضِيًا وَالزَّوجُ كَمَا قَالَ زَوَّجْتُكَ هِنْدًا وَنَوَيَا دَعْدًا عَمَلاً بِنِيَّتِهَا
Engkau mengganti nama pengantin putri atau nasabnya ketika meminta izin dalam pernikahan dan hakim menikahkannya dengan nama itu ternyata nama dan nasabnya itu bukan nama atau nasab yang engkau sebutkan. Bila akad itu diisyaratkan kepadanya dengan gambaran hakim berkata saya nikahkan engkau dengan orang ini, atau meniatkan kepada sang pengantin putri ketika menyatakan nama yang keliru itu, maka pernikahannya tetap sah, baik perubahan nama itu disengaja atau karena lupa nasab dan namanya, karena acuan hukum yang digunakan adalah penyengajaan wali, meski wali hakim dan penyengajaan suami, sebagaimana perkataan wali saya nikahkan kamu dengan hindun dan meniatkan dakdan, hal ini juga berdasar niat pengantin perempuan
Wallohu a'lam bis shawab
?comment_id=465551743516186&offset=0&total_comments=11
السلام عليكم
mau tannxa pa, ustad, syah ap tidak orang yg sedang melaksanakan akat nikah penganten lakilakixa memakai nama lalin(bukan nmaxa sendiri make nma julukan gitu) :?
Atau sebalikxa yg pengantin prempuan pakek nma lain
JAWABAN
Wes Qie >>> Di dalam BUGHYAH : 200 di sebutkan begini..
GHUYYIROT ISMUHAA WANASABUHAA 'INDAS TI'DZAANIHAA FINNIKAACHI WAZAWWAJAHAL QOODII BIDZALIKAL ISMI TSUMMA DZOHARO ANNA ISMAHAA WANASABAHAA GHOYRU MAA DZAKAROTHU FAIN ASYAARO ILAIHAA CHAALAL 'AQDI BIAN QOOLA ZAWWAJTUKA HADZIHI AU NAWAYAAHAA BIHI SHOCHCHAN NIKAACHU SAWAAUN KAANA TAGHYIIRUL ISMI 'AMDAN AU SAHWAN MINHU AU MINHAA IDZIL MIDAARU 'ALAA QOSHDIL WALIYYI WALAU QOODIYAN WAZZAUJU KAMAA LAU QOOLA ZAWWAJTUKA HADZIHI WANAWAYAA TA'ADAA 'AMALANAN BINIYYATIHIMAA
-----------
Di rubah namanya {istri} dan nasabnya pada waktu hakim menikahkan maka hukumnya tidak apa apa / sah nikah nya baik di sengaja atau tidak di sengaja karna melihat maksud dan tujuan nyg {niatnya}..
Kakek Jhosy >>> Saya salin ke tulisan arab dari al-ustadz Wes Qie ay Ismul masyhur Wali songo
Bughyatul Mustarsyidin halaman 200
مَسْئَلَة ش) غَيَّرْتَ إِسْمَهَا وَنَسَبَهَا عِنْدَ إِسْتِئْذَانِهِاَ فِى النِّكَاحِ وَزَوَّجَهَا القَاضِى بِذَلِكَ الإِسْمِ ثُمَّ ظَهَرَ أَنَّ إِسْمَهَا وَنَسَبَهَا غَيْرُ مَا ذَكَرْتَهُ فَإِنْ أَشَارَ إِلَيهَا حَالَ العَقْدِ بِأَنْ قَالَ زَوَّجْتُكَ) هَذِهِ أَوْ نَوَيَاهَا بِهِ صَحَّ النِّكَاحُ سَوَاءٌ كَانَ تَغْيِيْرُ الإسْمِ عَمْدًا اوسَهْوًا مِنْهُ أَوْمِنْهَا إِذِ المَدَارُ عَلَى قَصْدِ الوَالى وَلَو قَاضِيًا وَالزَّوجُ كَمَا قَالَ زَوَّجْتُكَ هِنْدًا وَنَوَيَا دَعْدًا عَمَلاً بِنِيَّتِهَا
Engkau mengganti nama pengantin putri atau nasabnya ketika meminta izin dalam pernikahan dan hakim menikahkannya dengan nama itu ternyata nama dan nasabnya itu bukan nama atau nasab yang engkau sebutkan. Bila akad itu diisyaratkan kepadanya dengan gambaran hakim berkata saya nikahkan engkau dengan orang ini, atau meniatkan kepada sang pengantin putri ketika menyatakan nama yang keliru itu, maka pernikahannya tetap sah, baik perubahan nama itu disengaja atau karena lupa nasab dan namanya, karena acuan hukum yang digunakan adalah penyengajaan wali, meski wali hakim dan penyengajaan suami, sebagaimana perkataan wali saya nikahkan kamu dengan hindun dan meniatkan dakdan, hal ini juga berdasar niat pengantin perempuan
Wallohu a'lam bis shawab
- Link Asal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar